Kamis, 03 September 2020

Beberapa Sistem Upah

 SISTEM PEMBAYARAN UPAH


1) Sistem Upah Menurut Waktu

Yang menentukan bahwa besar kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja, tergantung pada banyak sedikitnya waktu kerja mereka bisa dihitung per jam, hari atau bukan. 

Contoh :

Seorang tukang kayu bekerja selama satu minggu. Jika upah 1 hari adalah Rp5000,- maka upah yang diperoleh selama pekerjaan 1 minggu tersebut yaitu : Rp5000,- x 7 hari = Rp35.000,- %


Keuntungan sistem upah menurut waktu yaitu:

Para tenaga kerja tidak perlu terburu-buru di dalam menjalan kan pekerjaan, karena banyak-sedikitnya unit yang mampu mereka selesaikan tidak terpengaruh pada besar-kecilnya upah yang mereka terima. Dengan demikian kualitas barang yang diproduksi akan dapat terjaga.

Bagi para tenaga kerja yang kurang terampil, sistem upah ini dapat memberi ketenangan dalam bekerja, karena walaupun mereka kurang bisa menyelesaikan unit yang banyak, mereka akan tetap memperoleh upah yang sama dengan yang diterima oleh tenaga kerja lain.

sistemnya sederhana 

mudah dalam pengawasan  serta administrasi pembayaran kualitas hasil kerja dapat lebih baik, karena tenaga kerja tidak tergesa-gesa dalam bekerja

Kerugian sistem upah menurut waktu yaitu:

Para tenaga kerja yang terampil akan mengalami kekecewaan, karena kelebihan mereka tidak dapat dimanfaatkan untuk memperoleh upah yang lebih besar dibandingkan para tenaga kerja yang kurang terampil, sehingga tenaga kerja yang terampil kurang bersemangat dalam bekerja.

Adanya kecenderungan para pekerja untuk bekerja lamban, karena besar-kecilnya unit yang dihasilkan tidak berpengaruh pada besar-kecilnya upah yang mereka terima.

semangat kerja rendah

hasil kerja kurang

pengusaha tidak mempunyai kepastian tentang kemampuan dan kemauan pekerja

pekerja yang terampil dan yang kurang terampil memperoleh upah yang sama


2) Sistem Upah Menurut Unit Hasil

Yang menentukan besar-kecilnya upah yang diterima tenaga kerja , tergantung pada banyaknya unit yang dihasilkan. Semakin banyak unit yang dihasilkan , semakin banyak upah yang diterima. Atau pemberian upah akan ditentukan oleh banyaknya hasil produksi yang dapat dicapai oleh pekerja dalam waktu tertentu.


Contoh :

Seorang pemetik daun teh dalam 1 hari berhasil memetik sebanyak 10kg. Sedangkan upah untuk 1 kilo yaitu sebesar Rp2000, maka upah yang diperoleh dengan hasil tersebut yaitu :

Rp2000,- x 10kg = Rp20.000,-


Keuntungan sistem upah menurut unit hasil yaitu:

Para tenaga kerja yang terampil akan mempunyai semangat kerja yang tinggi, dan akan menunjukkan kelebihan keterampilannya, karena besar-kecilnya unit yang dihasilkan akan menetukan besar-kecilnya upah yang akan mereka terima. Akibatnya produktivitas perusahaan meningkat.

Adanya kecenderungan pekerja untuk bekerja labih semangat, agar memperoleh upah yang lebih besar. 

memberikan motivasi bagi pekerja

pekerja yang terampil akan memperoleh upah yang tinggi

pengusaha lebih mudah menghitung upah pekerja

produktivitas pekerja akan semakin tinggi

keuntungan perusahaan meningkat


Kerugian sistem upah menurut unit hasil yaitu:

Para pekerja akan bekerja terburu-buru, sehingga kualitas barang kurang terjaga.

Para pekerja yang kurang terampil akan selalu memperoleh upah yang rendah, akibatnya mereka kurang mempunyai semangat kerja.

kualitas yang dihasilkan rendah

biasanya terjadi persaingan yang tidak sehat antar pekerja

upah yang diterima tidak pasti/berubah-ubah

untuk memperoleh prestasi pekerja menggunakan banyak cara

akan terjadi kelebihan produksi jika pemasaran produksi kurang baik 


3) Sistem Upah Dengan Insentif,

Yang menentukan besar-kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-masing tenaga kerja tergantung pada waktu lamanya bekerja, jumlah unit yang dihasilkan ditambah dengan insentif (tambahan upah) yang besar-kecilnya didasarkan pada prestasi dan keterampilan kerja pegawai. Sistem upah dengan insentif sering dianggap sebagai gabungan antara sistem upah menurut waktu dengan sistem upah menurut unit hasil.


Sistem ini diharapkan akan memperoleh keuntungan dari kedua sistem tersebut. Namun sistem ini juga memilki kerugian, yaitu sistem ini memerlukan sistem administrasi yang rumit, sehingga memerlukan tambahan pegawai di bagian administrasi.



Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan tarif upah, yaitu dengan:

Rata-rata tingkat upah. Penentuan tarif upah dalam suatu departemen atau pusat biaya dapat dilakukan dengan membuat estimasi jumlah pekerja dan tingkat upah, kemudian di hitung rata-rata upah.

Rasio historis. Rasio historis antara jumlah upah yang dibayar dengan jumlah jam kerja langsung dalam suatu departemen dapat berubah bila kondisi berubah.

Standar akuntansi. Penetapan tarif upah dapat sama dengan standar akuntansi biaya. Hal ini hanya dapat diterapkan jika perusahaan telah memakai sistem akuntansi biaya standar untuk upah, sehingga tidak perlu dibedakan antara standar dengan yang dianggarkan.


4) Upah borongan Pembayaran

Cara ini ditentukan berdasarkan kesepakatan antara para pekerja dengan orang yang memberikan pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai. Pemberian upah dengan cara borongan ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang sulit dihitung, misalnya membangun rumah dan sejenisnya.


Contoh :


Sebuah keluarga akan membangun sebuah rumah dengan melakukan kesepakatan dengan para pekerja. Misalnya saja untuk membangun rumah ukuran 9x10 meter menggunakan 8 orang pekerja yaitu kurang lebih upahnya senilai Rp2.400.000,- 


Kelebihan

memberikan dorongan kepada pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya

jenis pekerjaan dan upah sudah dapat diketahui

Kekurangan

mutu kerja kurang karena hasil pekerjaan kurang teliti

apabila terjadi salah perhitungan, pekerjaan akan terhenti di tegah jalan


5) Upah dengan Sistem Bonus

Upah bonus yaitu upah tambahan yang ditenima oleh pekerja disamping upah tetap yang bertujuan untuk merangsang pekerja agar bekerja lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Besar bonus ini akan tergantung dari keuntungan yang diterima perusahaan. Contoh :

Seorang salesman suatu perusahaan memperoleh gaji tetap sebanyak Rp300.000, - / bulan dan akan menerima tambahan bonus dari hasil penjualan sebanyak 10%. 

Jika penjualan Rp1000.000,- maka upah yang diterima :

Rp300.000,- + (10% x Rp1000.000,-) = Rp300.000, - + Rp 100.000 = Rp400.000,- 


Kelebihan

produktivitas pekerja tinggi

pekerja yang lebih terampil otomatis gajinya lebih besar

memberikan dorongan agar pekerja dapat bekerja lebih giat

Kekurangan

kegiatan pekerja cenderung berebihan

hasil pekerjaan biasanya kurang teliti

pekerja kurang memperhatikan keselamatan kerja 


6) Upah dengan Sistem Mitra Usaha

Selain mendapat upah tetap, para pekerja juga mendapatkan bonus secara bersama-sama melalui organisasi pekerjaannya dari perusahaan dalam bentuk saham. Dengan kata lain, pekerja merupakan mitra usaha perusahaan.


Contoh : 


Setiap pegawai akan menerima sejumlah saham berdasarkan prestasinya.


Kelebihan

selain menerima upah tetap

pekerja juga menerima bonus berupa saham

Kekurangan

apabila perusahaan rugi pekerja ikut menanggung kerugian


7) Upah indeks/skala/sliding scale

Upah dimana besarnya tergantung pada naik turunnya hasil penjualan produk perusahaan dan biaya hidup pekerja.


Contoh : 


Jika hasil penjuakan produk dari suatu perusahaan menurun, maka upah pekerja akan berkurang. 


Kelebihan

apabila perusahaan menerapkan sistem ini dengan pasti maka keejahteraan karyawan akan terjamin dengan gaji yang diterima

Kekurangan

perusahaan sering menunda-nunda pemberian upah pada saat harga-harga mahal

perusahaan kecil kebih sulit untuk menaikkan upah karena tidak mempunyai cadangan dana yang cukup


Demikianlah informasi mengenai macam maca


Minggu, 23 Agustus 2020

Soal Komponen Pendapatan Nasional

 

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas 5 soal tentang komponen pendapatan nasional

A. Soal pelajaran 

Jika Diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia Pada Tahun 2004 AdalahRp 131.101.6 Miliar. Pendapatan/Produk Neto Terhadap Luar Negeri Rp 4.955,7

Miliar, Pajak Tidak Langsung Rp 8.945,6 Miliar. Penyusutan Rp 6.557.8 Milyar

luran Asuransi Rp 2,0 Miliar, Laba Ditahan Rp 5.4 Milyar, Transfer Payment Rp 6.2

Miliar Dan Pajak Langsung Rp 12,0 Miliar. Hitunglah

a). GNP

b). NNP

C). NNI

D). PI

E).DI

Diketahui :

GDP                             = Rp131.101,6 M

PNTLN                         = Rp4.955,7 M

Pajak tidak langsung = Rp8.945,6 M

Penyusutan                 = Rp6.557,8 M

Iuran asuransi            = Rp2 M

Laba ditahan              = Rp5,4 M

Transfer payment      = Rp6,2 M

Pajak langsung           = Rp12 M


Ditanya :

1. GNP = ?

2. NNP = ?

3. NNI = ?

4. PI = ?

5. DI = ?

Jawab :

1. GNP

GNP= GDP + PNTLN 

        = 131.101,6 + 4.955,7

        = Rp136.057,3 Miliar

2. NNP

NNP= GNP - penyusutan 

        = 136.057,3 - 6.557,8  

        = Rp129.499,5 Miliar


3. NNI

NNI= NNP - pajak tidak langsung

       = 129.499,5 - 8.945,6  

       = Rp120.553,9 Miliar


4. PI

PI= (NNI - iuran asuransi - laba ditahan) + transfer payment

   = (120.553,9 - 2 - 5,4) + 6,2 

   = 120.546,5 + 6,2 

   = Rp120.552,7 Miliar


5. DI

DI= PI - pajak langsung

    = 120.552,7 – 12

    = Rp120.540,7 Miliar



B. Soal yang dibuat 

1) Jika diketahui besarnya penghasilan wni di dalam negeri sebesar Rp 70.000.000, penghasilan wna di dalam negeri sebesar Rp 15.000.000, penghasilan wna di luar negeri sebesar Rp 45.000.000, penghasilan wni di luar negeri sebesar Rp 35.000.000, pajak tidak langsung sebesar Rp 3.500.000, penyusutan sebesar Rp 4.000.000, dana sosial sebesar Rp 1.500.000, laba yang ditahan sebesar Rp 9.000.000, pajak perseroan sebesar Rp 12.000.000, transfer dari pemerintah sebesar Rp 5.000.000, dan pajak langsung sebesar Rp 6.500.000.  Hitunglah besarnya GDP, GNP, NNP, NNI ,PI, dan DI!


Dikethui : 


Pendapatan wni dalam negeri = Rp70.000.000

Penghasilan wna di dalam negeri = Rp15.000.000

penghasilan wni di luar negeri = Rp 35.000.000 

pajak tidak langsung = Rp 3.500.000

penyusutan = Rp 4.000.000

dana sosial = Rp 1.500.000 

laba yang ditahan = Rp 9.000.000 

pajak perseroan = Rp 12.000.000

transfer dari pemerintah = Rp 5.000.000 

pajak langsung = Rp 6.500.000


Dirtanya : 

a) GDP =?

b) GNP =?

c) NNP =?

d) NNI =?

e) PI =?

f) DI =?


a) GDP  = pendapatan WNI di dalam negeri + WNA di dalam negeri

          = Rp 70.000.000 + Rp 15.000.000

          = Rp 85.000.000


b) GNP = GDP – WNA di dalam negeri + WNI di luar negeri 

          = Rp 85.000.000 - Rp15.000.000 + Rp 35.000.000 

          = Rp 105.000.000


c) NNP = GNP – penyusutan

          = Rp 105.000.000 - Rp 4.000.000

          = Rp 101.000.000


d) NNI = nanti – pajak tidak langsung

         = Rp 105.000.000 - Rp 3.500.000 

         = Rp 101.500.000


e) PI  =   NNI - (dana sosial + laba yang ditahan + pajak perseroan ) +     transfer payment

      = Rp 101.500.000 – (Rp 1.500.000 + Rp 9.000.000 + Rp 12.000.000 +       Rp 5.000.000 

      = Rp 83.000.000


f) DI = PI – pajak langsung 

       = Rp 83.000.000 - Rp 6.500.000 

       = Rp76.500.000


2) Jika diketahui besar produk nasional neto 120.000 miliar, pajak tidak langsung sebesar Rp 7.500 Miliar, penyusutan sebesar Rp 14.000 Miliar, laba yang ditahan sebesar Rp 9.000 Miliar, pajak perseroan sebesar Rp 16.000 Miliar, transfer payment sebesar Rp 7.000 Miliar, dan pajak langsung sebesar Rp 8.500 Miliar.  Hitunglah besarnya DI!

Diketahui : 

NNP = 120.000 Miliar 

Penyusutan = Rp 14.000 Miliar 

Pajak tidak Langsung = Rp7.500 Miliar

Laba yg ditahan = Rp 9.000 Miliar 

Pajak perseroan = Rp 16.000 Miliar 

Transfer payment  = Rp7.000 Miliar 

Pajak Langsung = Rp 8.500 Miliar 



Ditanya : DI=?

 Jawab :

NNI = NNP – pajak tidak langsung 

        = Rp120.000 Miliar – Rp7.500 Miliar

        = Rp112.500 Miliar

PI = NNI – (laba yg ditahan + pajak perseroan) + transfer payment 

    = Rl 112.500 Miliar – (9.000 Miliar + 16.000Miliar) + Rp 7.000Miliar 

    = Rp94.500 Miliar 

DI = PI – Pajak Langsung 

     = Rp 94.500 Miliar – Rp 8.500Miliar 

     = Rp 86.000


Jadi, disposable income nya ad Rp80.500 Miliar 



3) Diketahui produk nasional bruto adalah Rp100.000 miliar , pendapatan warga negara lain di negara sebesar Rp 35.000 Miliar dan pendapatan warga negara di luar negeri adalah Rp48.500 miliar. berapakah produk domestik bruto negara tersebut? 

Diketahui : 

o GNP = Rp 100.000 Miliar 

o Pendapatan warga negara lain di negara = Rp 35.000 Miliar 

o Pendapatan warga negara di negara lain = Rp 48.500 Miliar 


Ditanya : GDP=?

GNP                        = GDP – P. warga negara lain di negara + P. warga negara di negara lain

Rp100.000 Miliar = GDP – RP.35.000 + Rp. 48.500

GDP                        = Rp100.000 – Rp13.500

GDP                        = Rp 86.500 Miliar 


Jadi produk domestik bruto negara tersebut adalah Rp86.500 miliar


4) Jika diketahui besarnya penghasilan wni di dalam negeri sebesar Rp 987.000.000, penghasilan wna di dalam negeri sebesar Rp 149.000.000, penghasilan wni di luar negeri sebesar Rp 735.000.000, pajak tidak langsung sebesar Rp 253.500.000, , subsidi sebesar Rp 135.000.000 penyusutan sebesar Rp 264.000.000, iuran asuransi sebesar Rp 41.500.000, transfer dari pemerintah sebesar Rp 105.000.000, dan pajak langsung sebesar Rp 86.500.000.  Hitunglah besarnya GDP, GNP, NNP, NNI ,PI, dan DI!


Diketahui : 

penghasilan wni di dalam negeri = Rp 987.000.000

penghasilan wna di dalam negeri = Rp 149.000.000

penghasilan wni di luar negeri = Rp 735.000.000

pajak tidak langsung = Rp 253.500.000

subsidi = Rp 135.000.000 

penyusutan = Rp 264.000.000

iuran asuransi = Rp 41.500.000

transfer dari pemerintah = Rp 105.000.000

pajak langsung = Rp 86.500.000.


Ditanya :

GDP = penghasilan WNI di dalam negeri + penghasilan WNA di dalam negeri

         = Rp987.000.000 + Rp 149.000.000

         = Rp1.136.000.000


GNP = GDP – penghasilan WNA di dalam negeri + penghasilan WNI di luar negeri

         = Rp1.136.000.000 – Rp149.000.000 + Rp735.000.000

         = Rp1.722.000.000


NNP = GNP – Penyusutan 

         = Rp1.722.000.000 – Rp264.000.000

         = Rp1.458.000.000


NNI = NNP – pajak tidak langsung + Subsidi

        = Rp1.458.000.000 - Rp253.500.000 + Rp135.000.000

        = Rp 1.539.500.000


PI = NNI – iuran asuransi +  transfer dari pemerintah

     = Rp1.539.500.000 – Rp 41.500.000 + Rp105.000.000

     = Rp1.603.000.000


DI = PI – pajak langsung 

     = Rp 1.603.000.000 – Rp 86.500.000

     = Rp1.516.500.000




Jumat, 31 Juli 2020

PENDAPATAN NASIONAL


A. PENGERTIAN PENDAPAT NASIONAL


Pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dengan kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.
Pendapatan nasional dapat juga diartikan sebagai hasil produksi nasional, yang berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota masyarakat suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.


1. Pendapatan Nasional Menurut Alfred Marshal


Alfred Marshall adalah seorang ahli ekonomi dari Inggris yang aktif di tahun 1890-an.Ia mengatakan bahwa :
 "pendapatan nasional adalah tenaga kerja dan modal dari suatu negara yang mengolah sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah netto komoditi, baik material dan immaterial, termasuk jasa dan sejenisnya."

2. Pendapatan Nasional Menurut Arthur Cecil Pigou


Arthur Cecil Pigou atau Arthur Cecil juga merupakan seorang ekonom dari Inggris dan merupakan murid dari Alfred Marshall. Ia menyebutkan:
"pendapatan nasional adalah bagian dari pendapatan objektif masyarakat, termasuk pendapatan yang berasal dari luar negeri yang dapat diukur dalam uang."


3. Pendapatan Nasional Menurut Irving Fisher


Irving Fisher adalah ahli ekonomi asal Amerika Serikat yang aktif di tahun 1890-an. Menurutnya:
"pendapatan nasional yang hakiki adalah netto yang langsung dikonsumsi di tahun itu juga."

B. MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL

1) Menghitung Jumlah Pendapatan Negara

Sesuai namanya, dengan menghitung pendapatan nasional kita dapat mengetahui pendapatan suatu negara dalam satu periode tertentu. Pendapatan tersebut bisa menentukan jika suatu negara dikatakan makmur atau tidak.


2) Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Negara

Menghitung pendapatan nasional dapat memberitahu kita kerugian dan keuntungan yang dihasilkan oleh negara. Lewat perhitungan yang sederhana, kita bisa melihat jika suatu negara memiliki keuntungan yang besar atau justru mengalami kerugian hingga kebangkrutan.


3) Mengetahui Pengeluaran Negara

Penghitungan pendapatan ini memungkinkan kita mengetahui jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu negara dalam satu periode. Dengan mengetahui pengeluaran negara, ahli ekonomi dapat menentukan jika negara tersebut melakukan pengeluaran terlalu banyak atau tidak dan dapat menyarankan kebijakan-kebijakan yang lebih baik.

4) Mengetahui Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Tingkat pertumbuhan ekonomi dapat diketahui lewat penghitungan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di satu negara. Dari situ, kita dapat menilai jika pertumbuhan ekonomi suatu negara bersifat lambat atau tinggi.


5) Acuan Analisis Ekonomi

Pendapatan nasional dapat digunakan sebagai acuan untuk menganalisis kondisi ekonomi suatu negara, baik oleh ahli ekonomi, pejabat pemerintahan, hingga masyarakat umum. Pendapatan ini juga dapat menjawab bermacam-macam pertanyaan mengenai kondisi ekonomi nasional secara lengkap dan komprehensif.

6) Membandingkan Pertumbuhan Ekonomi Negara

Menggunakan pendapatan ini, kita dapat membandingkan kondisi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan negara lainnya dari sisi jumlah pendapatan, keuntungan, dan lain-lain.

7) Mengetahui Kontribusi Sektor Bisnis terhadap Pendapatan Nasional

Lewat penghitungan pendapatan nasional, kita bisa mengetahui seberapa besar peran sektor bisnis atau industri terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional. Dari situ, kita menemukan sektor apa yang dinilai menyumbang paling besar dan sektor apa yang kurang. Setelah itu, pemerintah bisa mulai mengembangkan sektor tersebut dengan lebih baik agar pertumbuhan ekonomi negara meningkat.

8) Rumusan Pembuatan Kebijakan

Jangan salah, pendapatan nasional juga bisa menjadi penentu dalam pembuatan kebijakan. Dari analisis yang diperoleh lewat pendapatan ini, pemerintah bisa tahu apa yang ditingkatkan dan apa yang harus diperbaiki untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.


9) Penggolongan Suatu Negara

Kita sering mendengar sebutan negara agraris, negara industri, hingga negara minyak. Rupanya julukan tersebut diberikan berdasarkan sektor terbesar penyumbang ekonomi di suatu negara, dan kita dapat mengetahuinya lewat penghitungan pendapatan nasional.

10) Mengukur Tingkat Kemakmuran Negara

Pendapatan ini sering kali disangkutkan dengan tingkat kemakmuran negara. Setelah menganalisis hasil penghitungan pendapatan ini, kita bisa mengetahui laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan negara, untung, hingga rugi di suatu negara. Jika pertumbuhan ekonominya bagus, suatu negara dapat dikatakan sebagai negara yang makmur.

C.     KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1) GROSS DOMESTIC PRODUCT ( GDP)
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)


Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama waktu tertentu .
GDP = Produk WNI di Dalam Negeri - Produk WNA di Dalam Negeri

2) GROSS NATIONAL PRODUCT ( GNP)
PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)


merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) dalam urun waktu tertentu , termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri.

GNP = GDP + Produk WNI di Luar Negeri - Produk WNA di Dalam Negeri
GNP = GDP + Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri
GNP = GDP - Pembayaran Netto terhadap Luar Negeri


3) NET  NATIONAL PRODUCT (NNP)
PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)


Produk nasional netto adalah jumlah total produk yang dihasilkan oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu, namun dikurangi penyusutan.
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)


4) NET NATIONAL INCOME (NNI)
PENDAPATAN NASIONAL NETTO (PNN)


Pendapatan Nasional netto adalah pendapatan yang dihitung berdasar balas jasa yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

5) PERSONAL INCOME (PI)
PENDAPATAN PERORANGAN


Pendapatan perorangan adalah jumlah total yang dihasilakan mayarakat suatu negara , baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
PI = NNI – Pajak Perusahaan + Transfer Payment – (Iuran,asuransi, dana sosial, Laba Ditahan,dll).

6) DISPOSABLE INCOME (DI)
PENDAPATAN DISPOSABLE


Pendapatan disposibel adalah Pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak penghasilan atau pajak langsung.
DI = PI – pajak penghasilan


D. CARA MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL

▪︎ Metode Pendekatan Produksi


Kegiatan produksi  adalah kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Jadi pada perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup perhitungan niai tambah pada setiap sektor (lahan) produksi. Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari seluruh sektor produksi selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun).
Nilai tambah yang dimaksud di sini adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan yang terlibat dalam proses produksi termasuk bahan baku dan bahan penolong.
ISIC (International Standard Industrial Classification) mengklasifikasikan perekonomian Indonesia menjadi beberapa sektor atau lapangan usaha yang terbagi dalam tiga kelompok, di antaranya:

Sektor Primer
Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Sektor Sekunder
1. Industri pengolahan
2. Listrik, air, dan gas
Sektor Tersier
1. Perdagangan, hotel, dan restoran
2. Pengangkutan dan telekomunikasi
3. Jasa lain-lain
Rumus Pendekatan Produksi adalah sebagai berikut:
Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)
Keterangan :
Y= Pendapatan nasional
P1= harga barang ke-1             Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1             Qn= jenis barang ke-n


▪︎ Metode Pendekatan Pendapatan


Pendekatan pendapatan (income a product) adalah jenis pendekatan pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses produksi. Metode pendekatan pendapatan merupakan pendapatan nasional hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode atau satu tahun.

Yang termasuk faktor produksi adalah tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing dari faktor produksi akan menghasilkan  pendapatan yang berbeda-beda, misalnya:
1. Tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah
2. Pemilik modal akan mendapat bunga
3. Pemilik tanah dapat memperoleh sewa
4. Keahlian atau skill dapat memperoleh laba.
Rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:
Y = r + w + i + p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

▪︎ Metode Pendekatan Pengeluaran


Perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu.

Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari:
1. Pengeluaran untuk konsumsi (C)
2. Pengeluaran untuk investasi (I)
3. Pengeluaran untuk pemerintah (G)
4. Pengeluaran untuk ekspor (X), dan impor (M).
Sehingga diperoleh rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut:
Y = C + I + G + ( X – M )
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor

Selasa, 28 Juli 2020

CARA MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL

CARA MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL

Untuk menghitung pendapatan nasional ada beberapa cara  sebagai berikut.

1. MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL BERDASARKAN PENDAPATAN PRODUKSI

Contoh soal sebagai berikut.
Diketahui data harga barang dan jumlah yang diproduksi pada sebuah negara pada tahun 2020 sebagai berikut

Dari data diatas pendapatan nasional nya adalah....

Jawab :

Y = (P1×Q1) + (P2×Q2) + (P3×Q3) + ... + (Pn×Qn)

Keterangan :
Y = pendapatan nasional
P = harga barang
Q = jumlah barang

Diket:
Pv = Rp1.000.000
Qv = 100.000
Pa = Rp 250.000
Qa =550.000
Pk =  Rp 25.000
Qk = 650.000
Pm = Rp55.000
Qm = 1.000.000
Pb = Rp45.000
Qb = 700.000

Y = (Pv×Qv) + (Pa×Qa) + (Pk×Qk) + (Pm×Qm) +               (Pb×Qb)
   = ( 1.000.000 × 100.000) + (250.000 × 550.000) +          (25000 × 650.000) + (55.000 × 1.000.000) +                (45.000 × 700.000)
   = Rp340.250.000.000

2. MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL BERDASARKAN PENDEKATAN PENDAPATAN

Contoh soal sebagai berikut.
Pada periode awal tahun 2018 diperoleh data sebagai berikut :
  Sewa tempat sebesar Rp. 435 juta, upah yang diterima per individu sebesar Rp. 375 ribu,pekarja yang diterima perusahaan tersebut sebanyak 500 orang , laba pengusaha mencapai Rp. 550 juta, ekspor luar negeri sebesar Rp. 725 juta, bunga pemilik modal sebesar Rp. 350 juta, dan impor luar negeri sebesar Rp. 350 juta. jumlah Pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pendapatan adalah...

Jawab :

Y = r + w + i + p

Keterangan :
Y = pendapatan nasional
r = sewa
w = upah
i =  bunga
p = keutungan/laba

Di ketahui:
■ r = 435 juta
■ w = 375 ribu × 500
    = 187,5 juta
i = 350 juta
p = 550 juta
x = 725 juta
m = 350 juta

Y = r + w + i + p
    = 435 juta + 187,5 juta + 350 juta + 550 juta
    = 1522,5 juta / Rp1.522.500.000

3. MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL BERDASARKAN PENDEKATAN PENGELUARAN

Contoh soal sebagai berikut.
Diketahui data sebagai berikut :
  • ekspor                                    Rp. 77,5 Miliar
  • impor                                     Rp. 32,5 Miliar
  • bunga                                     Rp. 16,5 Miliar
  • investasi                                 Rp. 45 Miliar
  • profit                                       Rp. 47,5 Miliar
  • konsumsi                                Rp. 55 Miliar
  • sewa                                        Rp. 27,5 Miliar
  • pengeluaran pemerintah    Rp. 67 Miliar

Besarnya pendapatan nasional berdasarkan pedekatan pengeluaran menurut data diatas adalah...
Jawab:

Y = C + I + G +( X – M)

Keterangan:

Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = Investasi
G =penveluaran pemerintah
X = Ekspor
M = impor

Diketahui :
o C = Rp. 55 Miliar
o I = Rp. 45 Miliar
o G = Rp. 67 Miliar
o X = Rp. 77,5 Miliar
o M = Rp. 32,5 Miliar

Y = C + I + G +( X – M)
   = Rp55 Miliar  + Rp45 Miliar + Rp67 Miliar + (      Rp77,5 Miliar – Rp32,5 Miliar )
   = Rp 212 Miliar

4. MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL BERDASARKAN PENDAPATAN PERKAPITA

Contoh soal sebagai berikut.
Diketahui pendapatan nasional bruto dan populasi penduduk beberapa negara sebgai berikut.

Urutkan pendapatan nasional berdasarkan pendapatan Perkapita dari negara-negara tersebut dari yang paling tinggi adalah...

Jawab :

Y = PNB ÷ Populasi penduduk


  • Indonesia

Y = PNB ÷ Populasi penduduk
    = 4, 8 triliun ÷ 267,7 juta
    = Rp 17.930,5


  • Malaysia

      Y = PNB ÷ Populasi penduduk
         = 2,5 triliun ÷ 31,5 juta
    = 79.365,1


  • Singapura

     Y = PNB ÷ Populasi penduduk
        = 1,7 triliun ÷ 5,6 juta
        = 303.571,4


  • Brunei darussalam

     Y = PNB ÷ Populasi penduduk
        = 1,03 triliun ÷ 470.000
        = 2.191.489,4


  • Thailand

     Y = PNB ÷ Populasi penduduk
        = 3,6 triliun ÷ 70 juta
        = 51.428,6


  • Philipina

      Y = PNB ÷ Populasi penduduk
          = 2,7 triliun ÷ 106,7 juta
          = 25.304,6

Jadi , urutan negara pendapatan nasional berdasarkan pendapatan perkapita adalah
1. Brunei darussalam
2. Singapura
3. Malaysia
4. Thailand
5. Philipina
6. Indonesia

Jumat, 10 April 2020

MANAJEMEN

MANAJEMEN 

A. PENGERTIAN MANAJEMEN 

Pengertian manajemen adalah seperangkat prinsip yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, dan penerapan prinsip-prinsip ini dalam memanfaatkan sumber daya fisik, keuangan, manusia dan informasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.


Banyak ahli telah mendefinisikan manajemen dengan pemahaman mereka masing-masing. Berikut ini adalah definisi manajemen menurut para ahli di dunia.

Van Fleet dan Peterson mendefinisikan manajemen sebagai serangkaian kegiatan yang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya secara efisien dan efektif dalam mengejar satu atau lebih tujuan.

Megginson, Mosley dan Pietri mendefinisikan manajemen sebagai pekerjaan yang melibatkan sumber daya manusia, keuangan dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.

Sementara Kreitner berpendapat bahwa manajemen adalah proses penyelesaian masalah untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumber daya secara efisien sesuai dengan perkembangan.

Menurut F. Taylor, manajemen adalah seni mengetahui apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan dan melihat bahwa itu bisa dilakukan dengan cara terbaik dan termurah.

B. PRINSIP MANAJEMEN



  • Pembagian Kerja (Division of work)

Pernah mendengar prinsip “the right man in the right place?”.  Dalam praktiknya, karyawan memiliki spesialisasi dalam bidang yang berbeda dan mereka memiliki keterampilan yang berbeda pula satu sama lain. Tingkat keahlian yang berbeda dapat dibedakan dalam bidang pengetahuan mulai dari generalis hingga spesialis, pengembangan pribadi dan profesi harus saling mendukung. Menurut Henri Fayol, meningkatkan efisiensi tenaga kerja dapat  meningkatkan produktivitas. Selain itu, spesialisasi tenaga kerja meningkatkan akurasi dan kecepatan mereka. Prinsip manajemen ini berlaku untuk kegiatan teknis dan manajeria di setap organisasi,


  • Otoritas dan Tanggung jawab (Authority and responsibility)

Untuk menyelesaikan sesuatu dalam organisasi, manajemen memiliki wewenang untuk memberi perintah kepada karyawan. Tentu saja ini dengan otoritas ini ada tanggung jawab. Menurut Henri Fayol, kuasa atau kewenangan yang menyertainya memberi manajer  hak untuk memberi perintah kepada bawahan. Tanggung jawab dapat ditinjau kembali dari kinerja dan oleh karena itu perlu membuat perjanjian atas otoritas yang diberikan. Dengan kata lain, otoritas dan tanggung jawab berjalan bersama dan mereka adalah dua sisi dari mata uang yang sama.


  • Disiplin

Prinsip ketiga dari 14 prinsip manajemen adalah tentang kedisiplinan. Hal ini sering menjadi bagian dari nilai inti (core) misi dan visi bentuk perilaku yang baik dan interaksi yang saling menghormati. Prinsip manajemen ini sangat penting dan dilihat sebagai hal yang membuat organisasi berjalan lancar.


  • Kesatuan Komando (Unity of command)

Prinsip manajemen ‘Unity of command’ atau kesatuan komando adalah bahwa setiap karyawan harus menerima perintah dari satu manajer sehingga karyawan memiliki tanggung jawab kepada manajer tersebut. Jika tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada karyawan diberikan oleh lebih dari satu manajer, ini dapat menyebabkan kebingungan yang dapat menyebabkan konflik bagi karyawan. Dengan menggunakan prinsip ini, tanggung jawab agar terhindar dari kesalahan akan bisa di minimalisir.


  • Kesatuan Arah (Unity of direction)

Prinsip manajemen ini adalah tentang fokus dan kesatuan. Semua karyawan memberikan kegiatan yang sama yang dapat dikaitkan dengan tujuan yang sama, hal ini seperti Anda mencari North Star Metric untuk bisnis Anda. Semua kegiatan harus dilakukan oleh satu kelompok yang membentuk tim. Kegiatan-kegiatan ini harus dijelaskan dalam rencana aksi. Manajer pada akhirnya bertanggung jawab atas rencana ini dan dia memantau perkembangan kegiatan yang ditentukan dan direncanakan. Area fokus adalah upaya yang dilakukan oleh karyawan dan koordinasi.


  • Subordinasi Kepentingan Individu

Selalu ada semua jenis kepentingan dalam suatu organisasi. Agar organisasi berfungsi dengan baik, Henri Fayol mengindikasikan bahwa kepentingan pribadi lebih rendah daripada kepentingan organisasi (etika). Fokus utamanya adalah pada tujuan organisasi dan bukan pada individu. Ini berlaku untuk semua tingkat dari seluruh organisasi, termasuk para manajer


  • Penggajian (Remuneration)

Motivasi dan produktivitas adalah dua hal yang berkaitan dalam kelancaran organisasi. Prinsip manajemen ini menjelaskan bahwa penggajian harus cukup untuk membuat karyawan termotivasi dan produktif. Ada dua jenis penggajian yaitu non-moneter (pujian, tanggung jawab lebih, kredit) dan moneter (kompensasi, bonus atau kompensasi finansial lainnya). Pada akhirnya, ini adalah tentang menghargai upaya karyawan yang telah dilakukan.


  • Pemusatan (The Degree of Centralization)

Manajemen dan otoritas untuk memproses pengambilan keputusan harus seimbang dalam sebuah organisasi. Ini tergantung pada volume dan ukuran organisasi tersebut.
Sentralisasi berarti meletakan konsentrasi otoritas dalam pengambilan keputusan di manajemen puncak (dewan eksekutif). Berbagi kewenangan untuk proses pengambilan keputusan dengan tingkat yang lebih rendah (manajemen menengah dan bawah), disebut sebagai desentralisasi. Henri Fayol mengindikasikan bahwa organisasi harus berusaha untuk melakukan keseimbangan yang baik dalam hal ini.


  • Hirarki (Scalar Chain)

Hirarki atau tingkatan hadir dalam organisasi tertentu. Hal Ini bervariasi, mulai dari manajemen senior (dewan eksekutif) ke level terendah dalam organisasi. Prinsip manajemen hierarki menyatakan bahwa harus ada garis yang jelas di bidang otoritas (dari atas ke bawah dan semua manajer di semua tingkatan dan divisi). Hal Ini bisa dilihat sebagai tipe struktur manajemen. dengan adanya hierarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah


  • Ketertiban (Order)

Menurut prinsip ini, karyawan dalam suatu organisasi harus memiliki sumber daya yang tepat sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi. Selain tatanan sosial (tanggung jawab manajer) lingkungan kerja harus aman, bersih dan rapi.


  • Keadilan dan Kejujuran (Equity)

Prinsip manajemen keadilan dan kejujuran sering terjadi pada nilai-nilai inti dari suatu organisasi. Menurut Henri Fayol, karyawan harus diperlakukan dengan adil dan setara. Karyawan harus berada di tempat yang tepat di organisasi untuk melakukan hal yang benar. Manajer harus mengawasi dan memantau proses ini dan mereka harus memperlakukan karyawan secara adil dan tidak memihak.


  • Stabilitas kondisi karyawan ( Stability of Tenure of Personnel )

Prinsip manajemen ini merupakan penempatan dan pengelolaan personil dan hal  ini harus seimbang dengan layanan yang disediakan dari organisasi. Manajemen berusaha untuk meminimalkan perputaran karyawan dan memiliki staf yang tepat di tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Hal seperti perubahan posisi pada karyawan harus dikelola dengan baik.


  • Inisiatif (Initiative)

Henri Fayol berpendapat bahwa dengan prinsip manajemen ini, karyawan harus diizinkan untuk mengungkapkan ide-ide baru. Ini mendorong minat dan keterlibatan dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Inisiatif karyawan adalah sumber kekuatan untuk organisas, hal ini juga mendorong karyawan untuk terlibat dalam kemajuan organisasi.


  • Semangat kesatuan (Esprit de Corps)

Prinsip manajemen ‘esprit de corps’ adalah perjuangan untuk keterlibatan dan kesatuan karyawan. Manajer bertanggung jawab atas pengembangan moral di tempat kerja, baik secara individual dan dalam komunikasi. Esprit de corps berkontribusi pada pengembangan budaya dan menciptakan suasana saling percaya dan pengertian


C. FUNGSI MANAJEMEN

1) Perencanaan
Perencanaan ini berorientasi pada masa depan dan menentukan arah perusahaan. Ini adalah cara yang rasional dan sistematis untuk membuat keputusan yang akan berpengaruh terhadap masa depan perusahaan. Dengan perencanaan ini, segala kegiatan yang akan dan suatu saat akan dilakukan bisa diatur sedemekian rupa sehingga tujuan perusahaan bisa tergapai.

2) Pengorganisasian
Pengorganisasian ini berguna untuk mengkordinasikan berbagai kegiatan dalam perusahaan. Hal ini sangat penting untuk memudahkan pengawasan terhadap sumber daya agar bisa menjalankan kegiatan secara efektif dan efisien. Lebih mudahnya, pengorganisasian dilakukan untuk menentukan tugas yang akan dikerjakan dimasing-masing pihak.

3) Kepegawaian
Kepegawaian ini berfungsi untuk merekrut dan mempertahankan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik di tingkat manajerial maupun non-manajerial. Dalam hal ini berkaitan juga dengan pelatihan, pengembangan, kompensasi dan evaluasi karyawan, dan mempertahankan tenaga kerja ini secara insentif dan memberikan motivasi yang tinggi. Hal itu didasari karena manusia adalah faktor paling vital dalam proses manajemen, penting untuk merekrut karyawan yang tepat.

4) Pengarahan
Fungsi pengarahan ini berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan pengawasan sehingga karyawan melakukan aktivitas mereka dengan cara yang seefisien mungkin, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengarahan, komunikasi yang baik sangat diperlukan agar informasi bisa diterima dengan baik oleh para pekerja. Selain itu, pemberian motivasi juga akan berpengaruh besar terhadap kinerja pekerjannya.

5) Pengontrolan
Fungsi pengontrolan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memastikan bahwa apa yang pekerja lakukan sesuai dengan tugas mereka. Kegiatannya terdiri dari penetapan standar yang harus dilakukan pekerja hingga memperbaiki penyimpangan yang dilakukan oleh pekerja yang ada dalam perusahaan.

D. UNSUR UNSUR MANAJEMEN

Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah manajemen. Peruahaan akan memiliki manajemen yang baik ketika memiliki SDM yang mumpuni. Karena mereka yang menyusun tujuan hingga melakukannya agar mencapai tujuan itu sendiri.

Keuangan
Selain SDM, keuangan juga berpengaruh besar terhadap peruahaan. Dengan keuangan itu, segala kegiatan yang sudah disusun sesuai rencana bisa dijalankan dengan baik. Sehingga perusahaan akan lebih mudah untuk menjalankan segala kegiatannya.

Material Atau Bahan Baku
Sebuah perusahaan sulit untuk bisa berjalan jika tidak ada bahan yang digunakan dalam proses produksi. Jika bahan yang digunakan baik, produk yang akan dihasilkan bisa berkualitas bagus.

Mesin
Untuk memudahkan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, unsur mesin memang sangat dibutuhkan. Nantinya pekerja bisa bekerja dengan efektif dan efisien.

Metode
Metode bisa diartikan sebagai cara yang digunakan dalam perlaksanaan kerja. Sebuah metode yang baik selalu mempertimbangkan berbagai hal.

Pasar
Produk yang sudah diproduksi nantinya akan dipasarkan kepada konsumen. Jika produk memiliki kualitas yang bagus, tingkat penjualannya juga akan meningkat dan berpengaruh terhadap keuntngan. Dengan hal ini, pasar menjadi unsur penting dalam sebuah manajemen.

E. BIDANG MANAJEMEN

1. Manajemen Produksi.
Manajemen produksi ialah suatu dari bidang-bidang manajemen yang memiliki peran penting karena bidang ini memanage dan mengkoordinasikan variabel produksi meliputi alam, karyawan, modal, dan keahlian secara efektif dan efisien. Berbagai aktivitas yang ada pada manajemen produksi adalah sebagai berikut :
a) Perencanaan Sistem Produksi.
Secara singkat berbagai macam hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sistem produksi, diantaranya :
Rancangan Produk.
Volume Produksi.
Proses Produksi
Lokasi dan Tata Letak
Rancangan Pekerjaan

b) Pengendalian Sistem Produksi
Pada umumnya pengendalian sistem produksi lebih menekankan pada masalah utama manajemen operasional yaitu :
Pengendalian mutu, beberapa hal yang diperhatikan yaitu bahan baku, penggunaan teknologi, penetapan lamanya waktu penggunaan produk, pengemasan.
Manajemen persediaan, persediaan produk diperlukan untuk mengatasi over order. Sehingga berapapun kuantitas yang akan dipesan pelanggan, perusahaan selalu siap dengan persediaannya.

c) Pengawasan Sistem Produksi.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengontrol dan menjamin terlaksananya langkah dan aktivitas yang sesuai dengan perencanaan baik dari segi proses, biaya, maupun waktu.

2. Manajemen Pemasaran.
Bidang manajemen pemasaran bisa diartikan sebagai proses merencanakan dan pelaksanaan penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan atau jasa yang memungkinkan terbentuknya pertukaran atau penyampaian barang dan atau jasa dari produsen ke konsumen. Kegiatan dalam bidang manajemen pemasaran antara lain :
a. Riset Pasar, pelaksanaan riset pasar juga harus dilakukan penelitian dan sebisa mungkin menghindari hipotesis maupun kesimpulan yang salah atau terlalu terburu-buru.

b. Perencanaan Pemasaran, setelah melaksanakan riset pasar maka perencanaan pemasaran perlu disusun untuk menentukan langkah selanjutnya. Hal yang perlu menjadi fokus adalah menentukan target penjualan, penentuan segmentasi pasar, metode pemasaran dan memilih alat pemasaran.

c. Analisis Pasar, analisis pasar dapat dilakukan dengan beberapa macam metode salah satunya adalah metode SWOT (Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman).

d. Promosi, kegiatan  merupakan kegiatan dalam bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran terdiri dari 4 unsur atau sering disebut dengan 4P yaitu Product, Price, Promotion, Place. Keempat unsur ini harus dipadukan untuk melakukan promosi yang tepat.

e. Pengelolaan usaha, setelah melakukan beberapa tindakan dalam bidang manajemen pemasaran, yang tidak kalah penting adalah melakukan pengelolaan usaha dan mempertahankan pangsa .



3. Manajemen Keuangan.
Bidang manajemen keuangan adalah suatu bidang yang sering berkaitan pada bidang-bidang manajemen lainnya. Aspek-aspek yang termasuk dalam manajemen keuangan diantaranya :
a. Sumber Dana, sumber dana bagi pemasukan perusahaan dapat berasal dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
b. Penggunaan Dana, secara umum penggunaan dana bagi perusahaan dapat dialokasikan untuk penanaman modal jangka pendek dan jangka panjang.
c. Pengawasan Penggunaan Dana, penggunaan dana dan pemanfaatannya harus selalu diawasi untuk menghindari penyimpangan anggaran dan ini menjadi fokus utama pada bidang manajemen keuangan.

4. Manajemen SDM.
Bidang manajemen personalia atau sumber daya manusia ialah bidang manajemen yang fokus dalam aktivitas yang berhubungan dengan pekerja/karyawan. Manajemen personalia secara umum bertujuan untuk meningkatkan kontribusi karyawan terhadap perusahaan pada pencapaian Produktivitas organisasi. Berbagai hal yang berhubungan dengan manajemen personalian diantaranya :
1) Recruitmen Karyawan, adapun langkah yang diperlukan untuk menrekrut karyawan :
Analisis jabatan
Seleksi penerimaan karyawan
Pelatihan dan Pendidikan
Penilaian kerja karyawan

2) Promosi dan mutasi, setelah melaksanakan proses penilaian terhadap karyawan dan mengetahui performa kerjanya maka terdapat beberapa kemungkinan yang akan terjadi yaitu :
a) Diberhentikan, kebijakan ini ditentukan apabila karyawan yang bersangkutan dianggap tidak layak untuk melanjutkan pekerjaan di perusahaan.
b) Dipindah tugaskan ke lingkup yang lebih kecil, apabila karyawan dianggap tidak mampu untuk menangani ruang lingkup perusahaan yang lebih luas maka karyawan tersebut akan dipindah tugaskan ke tempat yang ruang lingkupnya lebih kecil.
c) Dipindah tugaskan ke posisi lain. apabila karyawan dinilai tidak cocok menempati posisi tertentu maka akan dipindah tugaskan pada posisi yang lain yang masih dalam level yang sama.
d) Promosi, karyawan yang terbukti berprestasi maka akan diberikan kepercayaan untuk menempati posisi yang lebih tinggi.
e) Motivasi Karyawan, motivasi kepada karyawan diperlukan untuk menggerakkan karyawan dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi.


5. Manajemen Administrasi/ Akuntansi.
Manajemen administrasi biasanya berhubungan dengan hal seperti pengumpulan, pencatatan, analisis, laporan keuangan/administrasi perusahaan yang nantinya digunakan sebagai dasar penentuan keputusan. Aktivitas dalam manajemen administrasi antara lain adalah :
Administrasi Kegiatan
Invenataris Peralatan Kantor
Pengarsipan Data dan Penyedia Informasi⁷

F. FUNGSI MANAJEMEN DALAM    KEGIATAN SEKOLAH

Manajemen dalam kegiatan sekolah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat JamesA.F. Stoner bahwa manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang-orang.
Tanpa adanya manajemen, kegiatan di sekolah takkan berjalan lancar. Perhatikan mulai dari manajemen puncak yang diduduki Kepala Sekolah, kemudian manajemen menengah yang diisi oleh jajaran Wakil Kepala Sekolah, serta manajemen bawah yang diisi oleh Guru dan Staf. Semuanya merupakan suatu kesatuan yang menjalankan fungsi manajemen sesuai tugas masing-masing. Tujuan dari kegiatan manajemen dimaksud adalah meningkatkan mutu pendidikan di sekolah pada khususnya dan mutu pendidikan bangsa pada umumnya.Ada beberapa fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah, yaitu:
1. Perencanaan
Dalam perencanaan, terdapat penerimaan siswa baru, pengakuan hasil belajar awal, dan persiapan pembelajaran

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pendekatan pembelajaran, metde pembelajaran, tahapan pembelajaran, dan pola pelaksanaan pembelajaran.

3. Evaluasi Hasil Belajar
Untuk menentukan sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi dengan menggunakan berbagai instrumen dan teknik hingga diperoleh sebuah sistem pelaporan.

4. Evaluasi Program
Evaluasi program merupakan proses pengukuran dan penilaian semua program yang berkenaan dengan konteks lingkungan eksternal, input (masukan), proses, output (keluaran), dan hasil yang diperoleh.
Pelaksanaan konsep manajemen sekolah yang baik dan benar diyakini akan meningkatkan kualitas penyelenggaraan Proses Belajar dan Mengajar (PMB) sekaligus prestasi seluruh warga sekolah.


G. MENERAPKAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM KEGIATAN ORGANISASI INTRA SEKOLAH ( OSIS)

Kata ‘organisasi’ menunjukkan bahwa OSIS merupakan kelompok kerja sama antar pribadi yang diadakan untuk mencapai terwujudnya pembinaan kesiswaan. Sedangkan kata ‘intra’ menunjukkan kiprah yang ada di dalam dalam lingkungan suatu sekolah. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan pada Pasal 1 disebutkan bahwa tujuan pembinaan kesiswaan melalui OSIS adalah :
a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas.
b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif yang bertentangan dengan tujuan pendidikan.
c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat.
d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (civil society).
Sejumlah praktisi pendidikan juga mengemukakan pendapatnya bahwa tujuan utama terbentuknya OSIS adalah :
Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam suatu wadah yang bebas dari berbagai pengaruh negatif.
Mendorong sikap, jiwa, dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para siswa sehingga timbul suatu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar.
Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pikiran dan gagasan dalam usaha untuk lebih mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.
Mengenai susunan kepengurusan OSIS, memang tidak ada aturan baku yang mengaturnya sebab lazimnya disesuaikan dengan situasi daerah maupun sekolah masing-masing. Namun, secara umum, seorang Ketua OSIS biasanya dibantu oleh beberapa Ketua Sie (Sie Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sie Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme, Sie Wawasan Keilmuan, Sie Apresiasi Seni Budaya dan Daya Kreasi, Sie Olahraga dan Kesehatan).

H. KESIMPULAN

Mengatur sebuah bisnis, manajemen sangatlah penting untuk pengembangan bisnis Anda. beberapa contoh dan macam-macam manajemen seperti manajemen strategi, manajemen organisasi, manajemen personalia, dan juga manajemen biaya.
Untuk manajemen biaya, pembukuan adalah hal yang sangat penting. Tanpa pembukuan bisnis Anda akan kehilangan arah untuk pertumbuhan dan ekspansi bisnis, cash is king.
Jika Anda merasa kesulitan dalam melakukan pembukuan dan membuat laporan keuangan, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk solusi pembukuan yang lebih mudah. Dengan software akuntansi semua proses pencatatan transaksi sampai pembuatan laporan keungan akan lebih mudah, cepat, dan tepat.

Semoga materi diatas bermanfaat bagi teman teman 😊😊



Kamis, 09 April 2020

TENSAILICIOUS SMANTEN

Assalamualaikum teman teman....
Pada kesempatan kali ini saya Farah Alya dari kelompok 5 X MIPA 5 ingin membagikan beberapa rancangan salah satu event SMANTEN yakni TENSAILICIOUS

TENSAILICIOUS ini adalah event tahunan SMANTEN . Yg terdiri dari TENSAI & TENLICIOUS . Di event ini teman teman bisa mengasah bakat olimpiade , bahasa , seni dan agama .
Catat tanggalnya 20 - 22 januari , jangan sampai ketinggalan !!


Dibawah ini rancangan flyer , infography dan lartu nama saya .
Materi pembelajaran : Manajemen
Mata Pelajaran : Ekonomi 

Guru pembimbing : buk Yosi Shandra 







Senin, 20 Januari 2020


BANK SENTRAL , SISITEM PEMBAYARAN , DAN ALAT PEMBAYARAN 


BANK SENTRAL


Pengertian Bank Sentral 


Bank Sentral ialah sebuah badan keuangan, yang pada umumnya dipunyai pemerintah, serta menjamin supaya kegiatan badan-badan keuangan tersebut bisa menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil

Bank sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Menurut UU RI NO.3 Tahun 2004 Tentang perubahan atas UU. No.3 Tahun 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, Bank indonesia ialah suatu lembaga negara yang mandiri dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari pengaruh pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang tegas diatur dalam undang-undang.

Bank Indonesia sebagai bank sentral yang bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk menggapai tujuan tersebut, Bank Indonesia melakukan suatu kebijakan moneter secara terus-menerus, konsisten, transparan, dan mesti mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

Sejarah Bank Sentral

Jauh sebelum kedatangan bangsa barat, nusantara telah menjadi pusat perdagangan internasional. Sementara di daratan Eropa, merkantilisme telah berkembang menjadi revolusi industri dan menyebabkan pesatnya kegiatan dagang Eropa. Pada saat itulah muncul lembaga perbankan sederhana, seperti Bank van Leening di negeri Belanda. Sistem perbankan ini kemudian dibawa oleh bangsa barat yang mengekspansi nusantara pada waktu yang sama.
VOC di Jawa pada 1746 mendirikan De Bank van Leening yang kemudian menjadi De Bank Courant en Bank van Leening pada 1752. Bank itu adalah bank pertama yang lahir di nusantara, cikal bakal dari dunia perbankan pada masa selanjutnya. Pada 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank sirkulasi dengan nama De Javasche Bank (DJB). Selama berpuluh-puluh tahun bank tersebut beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu oktroi dari penguasa Kerajaan Belanda, hingga akhirnya diundangkan DJB Wet 1922.
Masa pendudukan Jepang telah menghentikan kegiatan DJB dan perbankan Hindia Belanda untuk sementara waktu. Kemudian masa revolusi tiba, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan, antara Republik Indonesia (RI) dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA). Perbankan pun terbagi dua, DJB dan bank-bank Belanda di wilayah NICA sedangkan “Jajasan Poesat Bank Indonesia” dan Bank Negara Indonesia di wilayah RI.
Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 mengakhiri konflik Indonesia dan Belanda, ditetapkan kemudian DJB sebagai bank sentral bagi Republik Indonesia Serikat (RIS). Status ini terus bertahan hingga masa kembalinya RI dalam negara kesatuan. Berikutnya sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, RI menasionalisasi bank sentralnya. Maka sejak 1 Juli 1953 berubahlah DJB menjadi Bank Indonesia, bank sentral bagi Republik Indonesia.

Tujuan Bank Sentral

Tujuan tunggal yang dpunyai oleh bank sentral (BI) yaitu bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang tercermin dari laju inflasi dan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Instrumen yang dipakai untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah tersebut dapat disebut dengan tugas dari Bank Indonesia sebagai bank sentral.

Fungsi Bank Sentral

Fungsi bank sentral diatur dalam undang undang No. 23 tahun 1999 yakni tentang Bank Indonesia.
Disebutkan bahwa tujuan Bank Indonesia melalui suatu kebijakan-kebijakan yaitu untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang menitikberatkan pada tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. Bank Indonesia biasa dikenal dengan banknya bank (banker’s of bank).

Tugas Bank Sentral

Sedangkan tugas Bank Sentral dalam hal ini Bank Indonesia yang telah diterangkan pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengaturan sirkulasi uang dengan cara menentukan dan menjalankan menurut kebijakan moneter.
b. Melakukan pengaturan dan mendorong kemudahan sistem pembayaran dan produksi.

Tugas Bank Sentral Berkaitan dengan Pemerintah
1. Penyediaan kredit terhadap pemerintah.
2. Mengatur kas pemerintah.
3. Membantu proses lelang dan menjual surat hutang negara.
4. Melakukan pengedaran uang sebagai alat pembayaran yang sah.
5. Mempunyai hak penuh terhadap pencetakan dan produksi uang.
6. Mempunyai hak tunggal terhadap pencetakan uang.

Tugas Bank Sentral dalam Perbankan
Menentukan suku bunga.
Sebagai banker.
Melakukan pengembangan kredit yang sehat.
Melakukan pembinaan semua bank yang ada.
Melakukan pengaturan, pengontrolan dan perluasan jaringan serta lalu lintas pembayaran.
Melakukan support dan mendorong masyarat untuk menjalankan usaha yang produktif.

Peran utama bank sentral dalam stabilitas keuangan

a) Menjaga stabilitas moneter melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
b) Menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
c) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
d) Memantau secara macroprudential untuk memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential solo yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
e) Sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LOLR). Artinya, Bank Indonesia berperan mencegah terjadinya krisis keuangan.

SISTEM PEMBAYARAN


Pengertian Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran merupakan suatu sistem yang meliputi seperangkat aturan lembaga, dan mekanisme yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk memindahkan nilai uang ini beragam mulai dari alat pembayaran sederhana sampai sistem modem dan aturan yang kompleks melibatkan berbagai lembaga. Otoritas yang mengatur dan menjaga sistem pembayaran di Indonesia adalah Bank Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia.
Sistem pembayaran meliputi alat pembayaran, mekanisme kliring, hingga penyelesaian akhir (Settlement). Pihak-pihak yang terlibat dalam lembaga penyelenggaraan sistem pembayaran yaitu bank, lembaga keuangan bukan bank, penyelenggara transfer dana, perusahaan pengalihan (switching), dan bank sentral.

Peran bank sentral dalam sistem pembayaran

Regulator
Bank indonesia berperan dalam membuat peraturan-peraturan yang mendukung kelancaran sistem pembayaran. Contohnya Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/23 PB1/2012 tentang Transfer Dana
Perizinan
Bank Indonesia berperan memberikan izin terhadap pihak yang terlibat dalam pelaksanaan sistem pembayaran. Seperti izin terhadap lembaga yang kan melakukan kegiatan transfer dana, alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), dan uang elektronik (e money).
Pengawasan
Bank Indonesia perlu melakukan pengawasan agar kegiatan pembayaran berjalan dengan baik. Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap proses pembayaran ataupun terhadap aktivitas para pelaku yang terlibat dalam sistem pembayaran
Operator
Bank Indonesia menyediakan layanan sarana penatausahaan dan setelmen (penyelesaian transaksi) surat berharga. Bank Indonesia menyediakan layanan sistem pembayaran yakni Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Untuk Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), BI menyediakan layanan sarana penatausahaan dan penyelesaian transaksi surat berharga.
Fasilitator
Bank Indonesia memfasilitasi pengembangan sistem pembayaran oleh industri yang bergerak dalam bidang jasa keuangan. Tujuannya agar penyelenggaraan sistem pembayaran makin aman dan efisien.
Bank Indonesia melakukan transaksi-transaksi seperti operasi pasar terbuka, menyelesaikan tagihan. serta transaksi yang terkait dengan rekening pemerintah dan lembaga keuangan intermasional yang ada di Bank Indonesia . Bank Indonesia juga berperan sebagai pengguna dan anggota sistem pembayaran.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai oleh Bank Indonesia

Ada tiga instrumen sistem pembayaran nontunai yang digunakan Bank Indonesia. Penyelenggaraan sistem pembayaran nontunai oleh Bank Indonesia dilakukan dengan dua cara vaitu transaksi yang bernilai besar (high value) dan transaksi yang bernilai kecil (retail value). Transaksi bemilai besar diselenggarakan dengan menggunakan perangkat

1. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
Sistem Bi-RTGS merupakan sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika (bersifat real time) per transaksi, Sistem ini berperan penting dalam memproses transaksi pembayaran High Value Payment System. (HVPS) atau transaksi bernilai besar dan bersifat segera (urgen).
BI-RTGS mampu menjadi sumber informasi yang sangat bermanfaat, baik dalam rangka pengawasan bank maupun pelaksanaan kebijakan PROSEBA moneter.

2. Bank Indonesia Seripless Securities Settlement System (BI-SSSS)
Bank Indonesia memilikan khusus untuk mencatat dan usahakan transaksi surat berharga secara elektronik Sanan ini dikenal dengan istilah Bank Indonesia Series Sector Settlement System (BI-SSSS, BI-SSSS adalah can transaksi Bank Indonesia untuk penyelesaian transaksi dan penatausahaan surat berharga secara elektronik terhubung langsung antara peserta penyelenggara, dan sistem BI-RTGS
Transaksi BI-SSSS antara lain transaksi operasi pasar terbuka (OPT), pemberian fasilitas pendanaan dari Bank Indonesia kepada bank umum dan transaksi Surat Berharga Negara (SBN) untuk dan atas nama pemerintah. Pihak-pihak yang dapat menjadi peserta BISSSS adalah Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, bank, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, perusahaan pialang pasar uang rupiah dan valuta asing, perusahaan efek pisang pasar modal, serta lembaga lain yang disetujui oleh Bank Indonesia seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

3. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring antar bank yang dikenal dengan nama Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI Sistem kliring adalah pertukaran warkat data keuangan elektronik antar partaking, baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang penghitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. SKNBI berperan penting dalam pemrosesan transaksi pembayaran Relail Vilue Payment System (RVPS) atai transaksi bernilai kecil Setian bank dapat menjadi peserta dalam penyelenggaraan SKNBI di suatu wilayah kliring, oculi bank
perkreditan rakyat (BPR) Transaksi linn Yan dapat dilakukan meliputi:
1) transfer debit menggunakan cek bilyet giro, atau warkat debit lainnya)
2) transfer kredit (mengisi formulir isian yang disediakan oleh bank yang kemudian akan dikirim bank melalui data keuangan elektronik yang disediakan dalam SKB

ALAT PEMBAYARAN TUNAI


Sejarah Uang

Uang berperan penting dalam transaksi sehari-hari. Uang mengalami perkembangan dari masa ke masa. Sejarah perkembangan uang dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Tahap barter, dilakukan melalui pertukaran barang dengan barang
b. Tahap uang barang merupakan barang yang disepakati masyarakat umum sebagai alat tukar.
c. Tahap uang logam, didasari alasan logam mulia dapat tahan lama. Uang logam sering disebut full bodied money.
d. Tahap uang kertas, kelemahan penggunaan uang logam mendorong manusia menggunakan alat pembayaran lain berupa uang kertas. Uang kertas disebut juga uang kepercayaan (fiduciary money).
e. Tahap uang giral, dikeluarkan bank umum dalam bentuk surat berharga dan digunakan sebagai alat pembayaran.

Pengertian Uang

Dalam pengertian uang sendiri dibagi menjadi dua, yaitu secara ekonomi tradisional dan ekonomi modern. Menurut ekonomi tradisional, uang memiliki pengertian suatu alat tukar ( barter ). Tidak hanya menggunakan uang, benda lain dapat dijadikan nilai tukar seperti emas, perak dan barang berharga lainnya. Bahkan garam dapat dijadikan alat tukar yang sah antara pembeli dan penjual.
Sedangkan dalam ekonomi modern uang memiliki pengertian yang sangat luas. Tidak hanya sebagai alat pembayaran untuk jasa atau barang, namun juga untuk pembayaran hutang, dan lain sebagainya. Uang juga dinilai sebagai nilai tolak ukur kekayaan seseorang.

Fungsi uang

Menurut ilmu ekonomi, uang digunakan sebagai alat perantara dalam berdagang dan memiliki dua kelompok fungsi, yaitu:

a. Fungsi asli
Uang sebagai alat tukar guna mempermudah kita untuk mendapatkan suatu barang. Dengan begitu, kita dapat menghemat waktu serta tenaga karena tinggal menukarkan uang untuk membeli kebutuhan.
Uang sebagai alat ukur mampu menentukan besaran nilai suatu barang. Misalnya, harga penggaris yang akan dibeli Tedy senilai Rp3.000, menunjukkan bahwa Tedy cukup membayar uang sejumlah Rp3.000 untuk mendapatkan penggaris.

b. Fungsi turunan
Uang sebagai alat pembayaran berbeda dengan uang sebagai alat tukar. Maksudnya di sini adalah ketika uang dibayarkan tanpa ditukar dengan benda/jasa apapun. Contohnya, membayar pajak.
Uang sebagai penunjuk harga memiliki nilai yang berbeda-beda, misalnya harga jeruk 1 kg Rp8.000 sementara harga apel Rp9.000.
Uang sebagai alat pembayaran utang digunakan untuk melunasi utang piutang.
Uang sebagai alat penimbun kekayaan dapat digunakan ketika ada keperluan mendadak.

Jenis uang

Berdasarkan pengelompokkannya, jenis uang dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Berdasarkan bahan pembuatnya
Uang logam terbuat dari logam, emas, atau perak dan nominalnya kecil seperti Rp100, Rp200, Rp500, dan Rp1.000.
Uang kertas dibuat agar tidak mudah robek, luntur, dan tahan terhadap air. Nominalnya besar contohnya Rp10.000, Rp20.000, atau Rp100.000.

 b. Berdasarkan nilai
Full bodied money (bernilai penuh) merupakan uang yang nilai intrisiknya sama dengan nilai nominal, misalnya nilai emas pada uang logam Rp500 bernilai sama dengan nominalnya.
Representative full bodied money (tidak bersifat penuh) yaitu nilai instrisik lebih kecil dari nilai nominal. Biasanya terdapat pada jenis uang kertas.

c. Berdasarkan lembaga yang menerbitkan
Uang kartal diterbitkan oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia serta digunakan oleh seluruh masyarakat dalam bentuk logam dan kertas.
Uang giral diterbitkan oleh bank umum dalam bentuk cek atau bilyet giro.

d. Berdasarkan kawasan
Uang lokal hanya berlaku di satu negara tertentu, misalnya mata uang peso hanya dapat digunakan di negara Filipina.
Uang regional berlaku di suatu kawasan yang lebih luas daripada uang lokal, misalnya mata uang euro dapat digunakan untuk beberapa negara yang ada di benua Eropa seperti Jerman, Spanyol, Austria, Spanyol, dan lain-lain.
Uang internasional berlaku di seluruh dunia sebagai standar pembayaran, contohnya US dollar.

Syarat uang

Uang yang telah disepakati oleh masyarakat harus memenuhi 7 syarat sebagai berikut:
Ada jaminan artinya harus dijamin pemerintah sehingga penggunaannya untuk berbagai keperluan dapat dipercaya oleh masyarakat.
Diterima secara umum (acceptability) yakni kegunaannya harus diterima sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, atau pembayar utang.
Nilainya stabil (stability of value) artinya tidak naik-turun (fluktuatif) supaya orang-orang mau menggunakaannya sebagai alat tukar.
Mudah disimpan (storable) berarti bentuk fisiknya tidak boleh terlalu besar.
Mudah dibawa (portability) berarti harus mudah dipindahkan dari satu tangan ke tangan lain.
Tidak mudah rusak (durability) agar dapat bertahan untuk jangka waktu yang relatif lama.
Mudah dibagi (divisibility) maksudnya apabila nominal uang hanya terdiri dari satu jenis pecahan, maka tidak memungkinkan kita untuk bertransaksi.

Standar mata uang

A.) Standar logam (Metalic standard) : Standar logam adalah penetapan logam tertentu untuk dijadikan mata uang dalam perekonomian, misalnya standar emas dan standar perak.
Standar logam meliputi :
1.Standar tunggal (monometalisme) = suatu sistem dimana emas digunakan sebagai standa rkeuangan suatu negara.
2.Standar kembar (bimetalisme) = suatu sistem dimana uang emas dan perak dipakai sebagai keuangan negara.
3.Standar pincang = sistem keuangan dimana mata uang yang berlaku adalah emas dan perak tetapi kedua logam tersebut tidak memilki perbandingan tertentu.

B.) Standar kertas (The paper standard) :Standar kertas adalah sistem keungan dimana uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

C.) Standar barang gabungan (Composite commodity standard) : Standar ini mengaitkan nilai dolar atau beberapa unit moneter internasional menjadi barang gabungan.

Pengelolaan Uang rupiah oleh Bank Indonesia

Pengelolaan uang rupiah oleh Bank Indonesia diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/7/PBI/2012 tentang Pengelolaan Uang Rupiah yang diterbitkan pada 27 Juni 2012. Tahap
tahap pengelolaan rupiah oleh Bank Indonesia sebagai berikut.
1) Perencanaan rupiah, menentukan jumlah dan nilai pecahan rupiah yang akan dicetak.
2) Pencetakan rupiah, menentukan jumlah rupiah yang akan dicetak oleh perum Peruri.
3) Pengeluaran rupiah, seluruh rangkaian penerbitan uang rupiah dengan menetapkan tanggal , bulan, dan tahun berlakunya uang rupiah.
4) Pengedaran rupiah, kegiatan mengedarkan dan mendistribusikan uang rupiah ke seluruh Indonesia
5) Pencabutan dan penarikan rupiah, kegiatan menetapkan uang rupiah yang sudah tidak berlaku lagi.
6) Pemusnahan rupiah, dilakukan terhadap uang rupiah yang sudah tidak layak edar dan tidak berlaku.

Unsur pengaman mata uang.

1. Bahan Uang
Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus berbahan serat kapas.

2. Warna
Warna uang terlihat terang dan jelas.

3. Benang Pengaman
Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000. Khusus untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

4. Colour Shifting (Tinta Berubah Warna)
Gambar perisai yang di dalamnya berisi logo Bank Indonesia akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 terdapat perubahan warna dari merah kemerahan menjadi hijau, sedangkan pada Rp 20.000 terjadi perubahan warna dari hijau menjadi ungu.

5. Multicolour Latent Image (Gambar Tersembunyi Multiwarna)
Terdapat gambar tersembunyi multiwarna berupa angka yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
Pada pecahan Rp 100.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp 100.
Pada pecahan Rp 50.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan biru pada angka Rp 50 dan pada pecahan Rp 20.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp 20.
Lalu, pada pecahan Rp 10.000 terdapat kombinasi warna ungu, biru, dan kuning pada angka Rp 10.

6. Latent Image (Gambar Tersembunyi)
Pada bagian depan, untuk pecahan Rp 20.000, terdapat tulisan ‘BI’ dalam bingkai persegi panjang yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Kemudian pada pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 terdapat angka 5, 2, dan 1 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.

Kemudian pada bagian belakang, terdapat angka nominal Rp 100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.

7. Teknik Cetak Khusus
Gambar utama, gambar lambang negara ‘Garuda Pancasila’, angka nominal, huruf terbilang, frasa ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’, dan tulisan ‘Bank Indonesia’ akan terasa kasar apabila diraba.

8. Blind Code (Kode Tuna Netra)
Terdapat berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar apabila diraba.

9. Watermark (Tanda Air) dan Electrotype (Ornamen)
Terdapat tanda air berupa gambar pahlawan yang ada pada semua pecahan uang kertas.
Logo Bank Indonesia dalam ornamen tertentu akan terlihat apabila diterawang ke arah cahaya.

10. Rectoverso (Gambar Saling Isi)
Logo Bank Indonesia yang akan terlihat utuh apabila diterawang ke arah cahaya.

11. Hasil Cetak yang Memendar
Hasil cetak akan memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet.

12. Mikroteks
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

13. Gambar Raster
Berupa tulisan ‘NKRI’ yang dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

Pengelolaan Keuangan negara

Pengelolaan keuangan dilakukan untuk mencapai target dana pada masa mendatang, meningkatkan kekayaan, mengatur arus pemasukan dan pengeluaran uang, manajemen risiko, serta mengelola utang piutang. Tahapan dalam pengelolaan keuangan antara lain pencatatan aset/ harta yang dimiliki, pencatatan semua pemasukan dan pengeluaran, identifikasi pengeluaran rutin bulanan dan tahunan, menyusun rencana pengeluaran (budgeting), menabung secara periodik, dan perencanaan program untuk masa depan.
anggaran pendapatan dan belanja, serta mengenai.pajak atau pungutan semua didasarkan pada UU No. 17 tahun 2003. Tahapan pengelolaan keuangan terdiri dari perencanaan pelaksanaan penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan.

ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI


Pengertian Alat Pembayaran Nontunai

Alat pembayaran nontunai berupa uang giral (cek atau bilyet giro) dan alat pembayaran menggunakan kartu (ATM, kartu kredit, kartu debit, dan kartu prabayar). Otoritas yang berhak menerbitkan alat pembayaran nontunai adalah bank umum dan lembaga keuangan lain atas izin Bank Indonesia.

Jenis Alat Pembayaran Nontunai

Alat pembayaran nontunai dibedakan menjadi alat pembayaran berbasis kertas dan alat pembayaran berbasis elektronik. Adapun jenis-jenis alat pembayaran nontunai sebagai berikut.

1) Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan alat pembayaran yang diterbitkan bank umum untuk melakukan pembayaran barang dan/atau jasa yang akan menimbulkan utang yang harus dilunasi pada kemudian hari. Prinsip yang dipergunakan dalam kartu kredit adalah "buy now pay later Pada saat jatuh tempo, pemegang kartu memiliki kewajiban mengembalikan hutang pada bank penerbit kartu kredit.

2) Kartu Automatic Teller Machine (ATM)/Debit
Kartu ATM merupakan kartu untuk penarikan tunai atau pemindahan dana (transfer) tanpa melalui teller. Kartu debit dapat digunakan untuk bertransaksi dengan mengacu saldo tabungan pemegang kartu. Pemegang kartu debit tidak menimbulkan utang. Besar nominal pada kartu ATM/debit merupakan tabungan di bank pengguna kartu.

3) Cek
cek merupakan surat perintah tidak bersyarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah bersangkutan untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang Disebutkan  pada cek atau kepada pemegang cek tersebut. Penarikan cek dapat dilakukan baik  "atas nama" maupun "atas unjuk" Cek berlaku apabila tercantum syarat-syarat antara lain terdapat kata "cek". perintah tidak bersyarat, nama penarik, nama bank yang harus membayar, tempat dan tanggal cek dikeluarkan, dan tanda tangan penarik

4) Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah nasabah kepada bank untuk memindahbukukan dana dari rekening yang bersangkutan ke rekening penerima yang namanya tercantum pada bilyet giro. Bilyet giro tidak dapat langsung dicairkan dalam bentuk tunai. Akan tetapi, dana yang tertera pada bilyet giro harus disetorkan kepada seseorang yang namanya tercantum dalam bilyet giro terlebih dahulu agar bisa dicairkan.

5) Uang Elektronik
Menurut Bank Indonesia, uang elektronik (e-money) merupakan alat pembayaran nontunai yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetorkan terlebih dahulu. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu chip untuk digunakan saat transaksi

Beberapa Sistem Upah

 SISTEM PEMBAYARAN UPAH 1) Sistem Upah Menurut Waktu Yang menentukan bahwa besar kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-masing t...