Jumat, 31 Juli 2020

PENDAPATAN NASIONAL


A. PENGERTIAN PENDAPAT NASIONAL


Pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dengan kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.
Pendapatan nasional dapat juga diartikan sebagai hasil produksi nasional, yang berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota masyarakat suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.


1. Pendapatan Nasional Menurut Alfred Marshal


Alfred Marshall adalah seorang ahli ekonomi dari Inggris yang aktif di tahun 1890-an.Ia mengatakan bahwa :
 "pendapatan nasional adalah tenaga kerja dan modal dari suatu negara yang mengolah sumber alamnya untuk memproduksi sejumlah netto komoditi, baik material dan immaterial, termasuk jasa dan sejenisnya."

2. Pendapatan Nasional Menurut Arthur Cecil Pigou


Arthur Cecil Pigou atau Arthur Cecil juga merupakan seorang ekonom dari Inggris dan merupakan murid dari Alfred Marshall. Ia menyebutkan:
"pendapatan nasional adalah bagian dari pendapatan objektif masyarakat, termasuk pendapatan yang berasal dari luar negeri yang dapat diukur dalam uang."


3. Pendapatan Nasional Menurut Irving Fisher


Irving Fisher adalah ahli ekonomi asal Amerika Serikat yang aktif di tahun 1890-an. Menurutnya:
"pendapatan nasional yang hakiki adalah netto yang langsung dikonsumsi di tahun itu juga."

B. MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL

1) Menghitung Jumlah Pendapatan Negara

Sesuai namanya, dengan menghitung pendapatan nasional kita dapat mengetahui pendapatan suatu negara dalam satu periode tertentu. Pendapatan tersebut bisa menentukan jika suatu negara dikatakan makmur atau tidak.


2) Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Negara

Menghitung pendapatan nasional dapat memberitahu kita kerugian dan keuntungan yang dihasilkan oleh negara. Lewat perhitungan yang sederhana, kita bisa melihat jika suatu negara memiliki keuntungan yang besar atau justru mengalami kerugian hingga kebangkrutan.


3) Mengetahui Pengeluaran Negara

Penghitungan pendapatan ini memungkinkan kita mengetahui jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh suatu negara dalam satu periode. Dengan mengetahui pengeluaran negara, ahli ekonomi dapat menentukan jika negara tersebut melakukan pengeluaran terlalu banyak atau tidak dan dapat menyarankan kebijakan-kebijakan yang lebih baik.

4) Mengetahui Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Tingkat pertumbuhan ekonomi dapat diketahui lewat penghitungan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di satu negara. Dari situ, kita dapat menilai jika pertumbuhan ekonomi suatu negara bersifat lambat atau tinggi.


5) Acuan Analisis Ekonomi

Pendapatan nasional dapat digunakan sebagai acuan untuk menganalisis kondisi ekonomi suatu negara, baik oleh ahli ekonomi, pejabat pemerintahan, hingga masyarakat umum. Pendapatan ini juga dapat menjawab bermacam-macam pertanyaan mengenai kondisi ekonomi nasional secara lengkap dan komprehensif.

6) Membandingkan Pertumbuhan Ekonomi Negara

Menggunakan pendapatan ini, kita dapat membandingkan kondisi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan negara lainnya dari sisi jumlah pendapatan, keuntungan, dan lain-lain.

7) Mengetahui Kontribusi Sektor Bisnis terhadap Pendapatan Nasional

Lewat penghitungan pendapatan nasional, kita bisa mengetahui seberapa besar peran sektor bisnis atau industri terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional. Dari situ, kita menemukan sektor apa yang dinilai menyumbang paling besar dan sektor apa yang kurang. Setelah itu, pemerintah bisa mulai mengembangkan sektor tersebut dengan lebih baik agar pertumbuhan ekonomi negara meningkat.

8) Rumusan Pembuatan Kebijakan

Jangan salah, pendapatan nasional juga bisa menjadi penentu dalam pembuatan kebijakan. Dari analisis yang diperoleh lewat pendapatan ini, pemerintah bisa tahu apa yang ditingkatkan dan apa yang harus diperbaiki untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.


9) Penggolongan Suatu Negara

Kita sering mendengar sebutan negara agraris, negara industri, hingga negara minyak. Rupanya julukan tersebut diberikan berdasarkan sektor terbesar penyumbang ekonomi di suatu negara, dan kita dapat mengetahuinya lewat penghitungan pendapatan nasional.

10) Mengukur Tingkat Kemakmuran Negara

Pendapatan ini sering kali disangkutkan dengan tingkat kemakmuran negara. Setelah menganalisis hasil penghitungan pendapatan ini, kita bisa mengetahui laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan negara, untung, hingga rugi di suatu negara. Jika pertumbuhan ekonominya bagus, suatu negara dapat dikatakan sebagai negara yang makmur.

C.     KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1) GROSS DOMESTIC PRODUCT ( GDP)
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)


Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama waktu tertentu .
GDP = Produk WNI di Dalam Negeri - Produk WNA di Dalam Negeri

2) GROSS NATIONAL PRODUCT ( GNP)
PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)


merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) dalam urun waktu tertentu , termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri.

GNP = GDP + Produk WNI di Luar Negeri - Produk WNA di Dalam Negeri
GNP = GDP + Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri
GNP = GDP - Pembayaran Netto terhadap Luar Negeri


3) NET  NATIONAL PRODUCT (NNP)
PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)


Produk nasional netto adalah jumlah total produk yang dihasilkan oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu, namun dikurangi penyusutan.
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)


4) NET NATIONAL INCOME (NNI)
PENDAPATAN NASIONAL NETTO (PNN)


Pendapatan Nasional netto adalah pendapatan yang dihitung berdasar balas jasa yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

5) PERSONAL INCOME (PI)
PENDAPATAN PERORANGAN


Pendapatan perorangan adalah jumlah total yang dihasilakan mayarakat suatu negara , baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
PI = NNI – Pajak Perusahaan + Transfer Payment – (Iuran,asuransi, dana sosial, Laba Ditahan,dll).

6) DISPOSABLE INCOME (DI)
PENDAPATAN DISPOSABLE


Pendapatan disposibel adalah Pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak penghasilan atau pajak langsung.
DI = PI – pajak penghasilan


D. CARA MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL

▪︎ Metode Pendekatan Produksi


Kegiatan produksi  adalah kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Jadi pada perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup perhitungan niai tambah pada setiap sektor (lahan) produksi. Dengan pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari seluruh sektor produksi selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun).
Nilai tambah yang dimaksud di sini adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan yang terlibat dalam proses produksi termasuk bahan baku dan bahan penolong.
ISIC (International Standard Industrial Classification) mengklasifikasikan perekonomian Indonesia menjadi beberapa sektor atau lapangan usaha yang terbagi dalam tiga kelompok, di antaranya:

Sektor Primer
Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Sektor Sekunder
1. Industri pengolahan
2. Listrik, air, dan gas
Sektor Tersier
1. Perdagangan, hotel, dan restoran
2. Pengangkutan dan telekomunikasi
3. Jasa lain-lain
Rumus Pendekatan Produksi adalah sebagai berikut:
Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)
Keterangan :
Y= Pendapatan nasional
P1= harga barang ke-1             Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1             Qn= jenis barang ke-n


▪︎ Metode Pendekatan Pendapatan


Pendekatan pendapatan (income a product) adalah jenis pendekatan pendapatan nasional yang diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberikan sumbangan terhadap proses produksi. Metode pendekatan pendapatan merupakan pendapatan nasional hasil dari penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode atau satu tahun.

Yang termasuk faktor produksi adalah tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing dari faktor produksi akan menghasilkan  pendapatan yang berbeda-beda, misalnya:
1. Tenaga kerja dapat memperoleh gaji/upah
2. Pemilik modal akan mendapat bunga
3. Pemilik tanah dapat memperoleh sewa
4. Keahlian atau skill dapat memperoleh laba.
Rumus pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut:
Y = r + w + i + p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

▪︎ Metode Pendekatan Pengeluaran


Perhitungan dengan menggunakan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran berbagai sektor ekonomi, yaitu rumah tangga, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat luar negeri suatu negara pada periode tertentu.

Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi terdiri dari:
1. Pengeluaran untuk konsumsi (C)
2. Pengeluaran untuk investasi (I)
3. Pengeluaran untuk pemerintah (G)
4. Pengeluaran untuk ekspor (X), dan impor (M).
Sehingga diperoleh rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut:
Y = C + I + G + ( X – M )
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beberapa Sistem Upah

 SISTEM PEMBAYARAN UPAH 1) Sistem Upah Menurut Waktu Yang menentukan bahwa besar kecilnya upah yang akan dibayarkan kepada masing-masing t...